Langsung ke konten utama

PANGGILAN SUCI

Assalamualaikum wr.wb

Tulisan ini terinspirasi oleh text seorang teman kepada saya,"pingin deh umrah tapi kapan ya."
Teman sekalian, apapun agama mu berharap pada NYA itu sudah suatu RUMUS tak terbantahkan.
Bicara jujur saya pun memiliki pertanyaan yang sama dengan Totok Susanto dulu.
Saya dua kali mendapatkan berkah UMROH dalam kondisi keterpurukan, baik financial maupun hati, yang bisa dihitung secara matematika adalah FINANCIAL,  kalau hati biarlah menjadi cerita saya dengan ILLAHI RABB.

Tahun 2014 lalu, saya harus menghadapi getirnya pekerjaan dan persahabatan, kaki saya tidak bisa berpijak lagi di satu sisi sementara anggaran bulanan saya sudah pasti, padahal sudah lama juga tidak bisa menabung karena ini dan itu . Lalu pertemanan 7 tahun saya pun berbuah hasil bahwa dia tidak menganggap saya teman..hahaha menurut saya ya...hanya sebagai kebutuhan sementara sayang saya padanya asli KW1.
Nah sebelum pertemanan 7tahun hilang saya sudah tahu akan UMROH tahun itu.
Dan sudah tahu ketidakmampuan saya dalam financial tertutup oleh niatan Ibu saya yang memang ingin UMROH kan keluarga, MasyaAllah!!! Terima lah amalan Ibu saya itu ya Allah sebagai bekal abadinya kelak,aamien.
Bayangkan malu nya saya yang sudah bekerja tapi justru dibayarin berangkat sama ibu sendiri, pada saat itu saya sama sekali tidak ingin mencoba ke Hajar Aswad karena merasa tidak pantas.

Tahun 2018 ini, saya menerima telepon dari sekertaris Saudara saya yang menanyakan kesiapan saya untuk berangkat UMROH di 20 Januari 2018. Pada saat itu kondisi saya sedang carut marut pikiran, dan lagi-lagi secara financial tidak memadai. MasyaAllah fasilitas yang saya dapat tidak hanya Tour Travel yang bagus, hotel yang bagus pun uang saku. Sejadi-jadinya lebih dari 2014 tangis saya pecah disetiap sudah mustajab doa dan rutinitas ibadah disana.

“Fabiayyi ‘aalaa’i Rabbikumaa Tukadzdzibaan”

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan"

Jadi saya hanya ingin menjadi catatan teman-teman muslim sekalian, jangan berhenti berharap untuk menjadi tamu Allah. Kejadian yang saya alami saya lalui dengan:

1. Merasa ingin sekali ke Rumah Allah, berharap sampai bergetar

2. Ikut melafazkan :

Labbaikallahumma Labbaik
Labbaika Laa Syarikalaka Labbaik
Innalhamda Wan Ni’mata
Laka Wal Mulk
Laa Syarikalak

Jujur, saya hanya sampai Labaikallahumma labaik tp melafazhkan itu sampai bergetar hati saya dan mengeluarkan air mata dengan sendirinya. 

Ya, saya jadi cengeng ketika ingin ke Rumah Allah, dan lebih cengeng lagi disana hahahah....

Mulailah panggilan suci itu dengan hati terdalam, lalu Allah akan memberangkatkan kamu dengan cara yang tidak terduga-duga.

Yakin dan Yakinlah 

Komentar